KHUTBAH JUM’AT
Masjid
Polres Sidoarjo, 23 Pebruari 2018
“Tidak Sempurna Iman Tanpa Ukhuwah”
Ma’asyiral
Muslimin Rahimakumullah!
Ukhuwah Islamiyah adalah sesuatu
yang menyatu dengan iman dan takwa. Tidak akan sempurna iman tanpa ukhuwah. Dan
tidak ada ukhuwah yang hakiki tanpa iman. Tidak ada persaudaraan yang abadi
tanpa takwa. Dan tidak ada takwa yang sempurna tanpa persaudaraan.
Allah berfirman dalam Q.S
al-Hujarat:10,
“Sesungguhnya orang-orang
mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah antara kedua saudaramu dan
bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.”
Intinya, ayat tersebut menyuruh kita
agar selalu memelihara persaudaraan. Selain itu, kita juga diwajibkan untuk
mencegah konflik dan berupaya untuk mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa.
Dalam Q.S.
az-Zukhruf ditegaskan, teman akrab bisa
menjadi musuh kalau pertemanan itu tidak dilandasi takwa. “Teman-teman akrab
pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali
orang-orang yang bertakwa.”
Jika ukhuwah
kosong dari iman dan takwa, maka yang menjadi ikatan persaudaraan adalah
kepentingan sesaat. Yang tidak mustahil akan mudah retak dan rapuh jika terjadi
perbedaan dalam menyikapi kepentingan tersebut. Hal ini diingatkan Allah dalam
Q.S. al-Maidah:27, “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil
dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban,
maka diterima dari salah seorang di antara mereka berdua (Habil) dan tidak
diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata, ‘Aku pasti membunuhmu!’ Berkata
Habil, ‘Sesunguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang bertakwa.”
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah!
Ukhuwah Islamiyah yang dilandasi
iman dan takwa adalah perekat yang sangat penting bagaikan bangunan dalam
melaksanakan amal ibadah dan merupakan sebuah kewajiban sekaligus sebuah
kebutuhan.
Ini bisa kita simak dari Q.S.
ash-Shaf:4 yang menyebutkan
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di
jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan
yang tersusun kokoh.”
Untuk tegaknya ukhuwah Islamiyah,
diperlukan beberapa persyaratan yang sekaligus merupakan pilar utamanya.
Pertama, memiliki kepamahaman yang sahih tentang ajaran Islam. Upaya ke
arah itu antara lain dengan pengkajian ajaran Islam secara benar dan terus-menerus.
Kedua, memiliki kesungguhan untuk senantiasa mengembalikan setiap
persoalan kepada ketentuan Allah dan Rasul-Nya, seperti yang diingatkan Allah
dalam Q.S. Ali Imran:102 dan 103.
..
102.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama
Islam.
103. dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,
Ketiga, berusaha untuk terus-menerus melaksanakan silaturahmi, taushiyah,
dan tabayun, jika mendengar suatu berita
tentang sesama saudaranya. Kita harus ber-ta’awun, tolong-menolong, dan itsar,
berusaha mendahulukan kepentingan saudara di atas kepentingan diri sendiri.
Keempat adalah menjauhkan diri dari perbuatan yang akan merusak ukhuwah
Islamiyah, seperti menghina, ghibah, menfitnah, menyebarkan aib sesama saudara
dan perilaku lainnya yang merusak, seperti yang diingatkan Allah dalam Q.S.
al-Hujarat:11-12.
11.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, ...
12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu
dosa.
Kelima, jika terjadi perbedaan pendapat, maka hendaknya perbedaan tersebut
dibingkai oleh akhlakul kharimah. Adanya perbedaan pendapat sebenarnya
merupakan masalah biasa.
(Q.S. An-Nahl [16]:125)
ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah
yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. An-Nahl [16]:125)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah!
Sekarang yang menjadi masalah dan
keprihatinan kita adalah perbedaan tersebut menjurus kepada perpecahan dan
pertentangan. Ini akan mengakibatkan hilangnya kekuatan dan porak-porandanya
barisan umat. Allah SWT sangat mengkhawatirkan hal ini.
Maka, dalam Q.S. al-Anfal:46 disebutkan
:
46.
dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan,
yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Maka, untuk menghindari hal
tersebut, kita perlu memahami berbagai perbedaan. .