Berdagang Yang Tidak Akan Merugi
Oleh : Imam Mukozali, S.Ag.,MM
Penyuluh Agama Islam Fungsional Kemenag Sidoarjo
Kita semua sepakat
bahwa hidup di dunia ini, kita tidak mau rugi. Kalau kita berdagang atau
berbisnis, sebisa mungkin kerugian di hindari dan keuntungan yang didapat
adalah sebesar-besar nya. Tahukah kita, bahwa sebenar nya prinsip berdagang
yang tidak akan rugi ada dalam islam?. Pernahkah terbersit dalam benak kita,
sebenar nya kita hidup ini sebenarnya sedang melakukan perdagangan dengan
Alloh? Mari kita baca ayat-ayat Alquran berikut
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ
عَذَابٍ أَلِيمٍ. تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ
تَعْلَمُونَ. يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ
تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ
الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Hai orang-orang
yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat
menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih
baik bagimu jika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu
dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan
(memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di surga ‘Adn. Itulah
keberuntungan yang besar.” (QS. ash-Shaff: 10-12).
إِنَّ
الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا
رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ.
لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ
“Sesungguhnya,
orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (al-Qur’an), mendirikan shalat dan
menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dengan
diam-diam maupun terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang
tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka
dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Faathir: 30).
Syaikh ‘Abdur Rahman
as-Sa’di berkata, “(Inilah) perniagaan yang tidak akan merugi dan binasa,
bahkan (inilah) perniagaan yang paling agung, paling tinggi dan paling utama,
(yaitu) perniagaan (untuk mencari) ridha Allah, meraih balasan pahala-Nya yang
besar, serta keselamatan dari kemurkaan dan sisaan-Nya. Ini mereka (raih)
dengan mengikhlaskan (niat mereka) dalam mengerjakan amal-amal (shalih) serta
tidak mengharapkan tujuan-tujuan yang buruk dan rusak sedikitpun.” (Kitab Taisiirul
Kariimir Rahmaan, hal. 689).
Kalau kita berdagang,
berarti ada barang yang di dagangkan. “barang dagangan” yang Alloh
tawarkan kepada kita adalah syurga Nya dan kita bisa membeli nya dengan iman
dan amal-amal shalih yang kita lakukan.
إِنَّ
اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ
لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ
وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ
أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي
بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Sesungguhnya, Allah
telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan
surga (sebagai balasan) untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah,
lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari
Allah di dalam Taurat, Injil dan al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati
janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang
telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. at-Taubah:
111)
Salah satu cara
berdagang yang baik adalah dengan menjaga modal agar modal tidak berkurang atau
habis. Bagi setiap muslim, modal berdagang dengan Alloh adalah dengan iman dan
ilmu. Beberapa hal
lagi yang harus diwaspadai agar kita tidak merugi dalam berdagang dengan Alloh
adalah minum khamr dan ghibah. Minum khamr bisa menyebabkan ibadah tidak
diterima selama 40 hari, ghibah bisa menyebabkan orang tersebut muflis (bangkrut).
Rasulullah SAW
bersabda: “Orang yang bangkrut di kalangan umatku adalah orang yang pada
hari kiamat nanti datang membawa pahala shalat, zakat dan puasa, namun di
samping itu ia membawa dosa mencela, memaki, menuduh zina, memakan harta dengan
cara yang tidak benar, menumpahkan darah, dan memukul orang lain.”
(HR.Muslim)
—
Dalam berdagang.
Seorang muslim harus bisa memanfaatkan modal yang sedikit/ringan tapi
menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Saya punya pertanyaan, apakah di
dunia ada yang bisa membeli mercy dengan harga 100 rupiah? Atau membeli pohon
kelapa sawit dengan 25 rupiah? Saya yakin di dunia tidak ada perdagangan yang
seperti ini. Tapi hal tersebut ada jika kita berdagang dengan Alloh. Mari kita
perhatikan
Bacaan subhanalloh
sebanding dengan pohon kurma. Diriwayatkan oleh at-Turmudzi bahwa Rasulullah
saw bersabda, “Barangsiapa mengucapkan subhanallah wa bihamdihi maka akan
ditanamkan baginya satu pohon kurma di surga.”
satu ayat yang dibaca
seorang mukmin lebih berharga dari seekor unta gemuk dan hamil. Dalam hadits
yang diriwayatkan Imam Muslim Rasul bersabda “Inginkah salah seorang di
antara kalian yang kembali ke keluarganya membawa tiga ekor unta yang sedang
hamil dan gemuk-gemuk? Kami berkata: Ya, maka beliau bersabda: tiga ayat yang
kalian baca dalam shalat kalian itu lebih baik dari tiga ekor unta hamil yang
gemuk”.
Mengajak kepada
kebaikan lebih baik dari onta merah (onta merah pada saat itu seharga mercy).
Dalam hadits yang diriwayatkan imam Muslim, Rasul bersabda “Demi Allah, seandainya
Allah memberi hidayah kepada seseorang melalui perantara kamu maka
(ganjarannya) lebih baik bagi kalian daripada kalian mendapatkan seekor onta
merah)“
Tasbih dan satu ayat
yang kita baca tidak lebih mahal dari 25 rupiah atau seratus rupiah. Membaca
Al qur’an, tasbih, mengajak kebaikan, menuntut ilmu adalah modal/ibadah yang
ringan tapi menghasilkan hasil yang luar biasa di akhirat. Jadi pertanyaan
besar bagi kita (terutama saya) Apa yang menghalangi muslim untuk membaca Al
Qur’an ketika bekerja? Atau mendengar Al Quran ketika menyetir? Atau membaca
tasbih ketika berjalan? Atau mengajak teman ke majelis ta’lim? betapa sering
amalan ringan yang berpahala besar ini kita lewatkan..
Sebentar lagi bulan
ramadlan, bulan dimana Alloh mengobral dagangan nya. Alloh menghargai mahal
ibadah-ibadah yang dilakukan hambanya. Alloh melipatgandakan pahala, membuka
lebar-lebar pintu syurga dan menutup pintu neraka. Mungkin kita belum bisa
mengamalkan amalan-amalan yang berat sewaktu ramadhan seperti qiyamul lail,
khatam Al Quran, Infaq dan Sedekah, dsb. Tetapi setelah mengetahui
hadits-hadits amalan ringan yang berpahala besar ini, maka tidak ada alasan
lagi kita tidak memperoleh keuntungan maksimum selama ramadhan nanti.
Kesimpulan :
Keuntungan berdagang
dengan Alloh tidak seperti keuntungan kita berdagang di dunia. Keuntungan
didunia berwujud dan bisa langsung kita rasakan. Tetapi Keuntungan akhirat
tidak berwujud langsung di dunia dan hanya bisa dirasakan oleh mereka yang
beriman dan percaya terhadap adanya akhirat kelak.