Senin, 10 Mei 2021

DZIKIR ADALAH PEDANG KEIMANAN UMAT ISLAM

 

DZIKIR ADALAH PEDANG KEIMANAN UMAT ISLAM

IMAM MUKOZALI, S.Ag.,MM

Berdzikir adalah sebaik-baik amal, dzikir ialah perbuatan yang paling berkualitas di sisi-Nya dan mampu mengangkat derajat seorang hamba lebih tinggi lagi. Rasul dalam hadis itu juga menempatkan dzikir lebih utama dibanding berhadapan dengan musuh yang tanpa disertai dengan dzikir.

Syekh Muhammad Shalih al-Munjid, dalam artikelnya berjudul Adab Dzikrillah, menjelaskan kelebihan dzikir terletak pula pada fleksibelitasnya. Dzikir tak terbatas oleh ruang dan waktu. Kapan dan di mana saja, seseorang bisa mengingat Sang Pencipta. Karenanya, dzikir merupakan amalan satu-satunya yang diperintahkan Allah untuk diperbanyak.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ

Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya,  (QS al-Ahzab [33]: 41).

Sahabat Mu'adz bin Jabal mengatakan, kriteria para penghuni surga ialah mereka akan menyesal bila melewatkan sesaat pun tanpa berdzikir. Tentunya, dzikir yang berkualitas. Dzikir yang memicu rasa takut, kecintaan, takwa, serta iman kepada-Nya.  Ketiadaan efek positif dari berdzikir tersebut dijadikan sebagai salah satu tanda-tanda kemunafikan. Para munafik, tak lepas berdzikir. Tetapi, dzikir yang dilakukan tak berbekas apa pun di kehidupan nyata mereka.

وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا...

"Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (QS an-Nisaa' [4]: 142).  

Syekh Shalih mengatakan, bila keimanan seseorang diumpakan sebuah pohon, akidah adalah akar yang bercokol kuat, amal salih diibaratkan ranting pohon, dan budi pekerti mulia adalah buahnya. Maka, dzikir adalah air jernih yang senantiasa mengaliri dan membasahi tanaman itu.  

Ini seperti riwayat dari ad-Dailami, yaitu membaca Alquran dan berdzikir akan menumbuhkan keimanan di kalbu, laksana air menghidupi pohon. "Perumpaan orang yang berdzikir dan tidak, seperti orang hidup dan mayat,"sabda Rasulullah di riwayat Bukhari.  

Jika lidah basah oleh dzikir dan hati terbentengi dengannya maka nafsu akan terjaga dari perkara yang batil. Dengan memperbanyak dzikir yang khusyuk maka akan menghindarkan diri dari perbuatan dosa.  

Mereka yang bergelimang dosa adalah pribadi-pribadi yang tandus dari dzikir. "Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas." (QS al-Kahfi [18]: 28).

 

Allah SWT memerintahkan berzikir kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.

1.      Dengan berzikir, kita akan menjadi bagian dari orang-orang yang beriman itu. Semakin kuat iman, makin hebat pula zikir kita kepada Allah SWT. Orang yang tidak beriman pun tidak akan memiliki keinginan berzikir. Allah SWT berfirman, ''Tidaklah kalian ketahui bahwa hati hamba-hamba Allah SWT yang beriman dibahagiakan oleh Allah SWT dengan banyak zikir mereka kepada Allah SWT.'' (QS al-Hadid [57]: 16.

2.      Dzikir kepada Allah SWT juga menjadi alat untuk menghapus dosa. Kita semua memiliki dosa, sehingga kita juga memerlukan zikir untuk menghapusnya. Seperti difirmankan dalam Surat Al Ahzab [33] ayat 35,

اِنَّ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمٰتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ وَالْقٰنِتِيْنَ وَالْقٰنِتٰتِ وَالصّٰدِقِيْنَ وَالصّٰدِقٰتِ وَالصّٰبِرِيْنَ وَالصّٰبِرٰتِ وَالْخٰشِعِيْنَ وَالْخٰشِعٰتِ وَالْمُتَصَدِّقِيْنَ وَالْمُتَصَدِّقٰتِ وَالصَّاۤىِٕمِيْنَ وَالصّٰۤىِٕمٰتِ وَالْحٰفِظِيْنَ فُرُوْجَهُمْ وَالْحٰفِظٰتِ وَالذَّاكِرِيْنَ اللّٰهَ كَثِيْرًا وَّالذَّاكِرٰتِ اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا

Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

Allah mempersiapkan pengampunan dosa dan ganjaran yang mulia bagi Muslimin dan Muslimat yang berzikir.

 

3.      Pentingnya berzikir juga diungkap dalam hadis, dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda, ''Sesungguhnya bagi tiap-tiap sesuatu ada pengilapnya (pembersihnya). Sesungguhnya pengilap hati adalah dzikrullah.'' (HR Ibnu Abidunya dan Baihaqi dari riwayat Said bin Sinan. Lihat at-Targhib wa at-Tarhib juz 11 hal 243). Dengan hati yang bersih, kita akan mudah mengakses hidayah Allah SWT.

4.      Dzikir juga membawa ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan hidup. Sebagaimana Allah SWT nyatakan dalam firman-Nya,

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

''(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan dzikrullah. Ingatlah, hanya dengan berzikir hati menjadi tenteram.'' (QS Ar Ra'du [13]: 28).

 

5.      Berzikir, kita juga berarti mengundang rahmat Allah SWT dan doa para malaikat. Allah SWT juga akan menyelamatkan orang yang berzikir dari kegelapan, kedzaliman, serta maksiat, menuju cahaya-Nya.  Hadis dari Abu Hurairah dan Abu Said Al Khudri menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda, ''Tidaklah duduk suatu kaum yang berzikir nama Allah melainkan dinaungilah mereka oleh para malaikat, dipenuhi mereka oleh rahmat Allah SWT dan diberi ketenangan kepada mereka, juga Allah SWT menyebut-nyebut nama mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya.'' (HR Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

6.      Dzikir juga merupakan makanan rohani yang paling bergizi serta membangkitkan selera ibadah dan akhlak mulia. Zikir juga menjadi benteng dari gangguan setan. Dengan berzikir, peluang kita untuk mendapatkan husnul khatimah juga semakin terbuka.

Inilah di antara alasan dan hikmah yang mendorong kita untuk terus-menerus berzikir. Karena itulah zikir menjadi ibadah yang bisa dilakukan kapan pun, di manapun, dan dalam kondisi bagaimanapun. Selama berzikir, selama itu pula kita bersama Allah SWT. Imam Suyuti berkata, ''Berzikirlah kalian terus-menerus kepada Allah SWT, jangan sekalipun meninggalkannya. Sesungguhnya zikir itu seperti raja yang akan menundukkan hatimu untuk taat kepada-Nya.'' Subhanallah.

DZIKIR adalah SHOLAT

Tidak ada yang bisa mengunggulinya bahkan semua amalan dan ketaatan disyariatkan hanya untuk menegakkan dzikir kepada Allâh Azza wa Jalla . Oleh karena itu Allâh Azza wa Jalla berfirman: وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي  Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. [Thaha/20:14] Didirikannya shalat adalah untuk dzikir kepada Allâh Azza wa Jalla .