Kamis, 27 Oktober 2022

Cinta Tanah Air

 

Cinta Tanah Air

Masjid Suko Indah 12 Agustus 2022

 

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان

Islam mengajarkan bahwa cinta tanah air bagian dari Iman. Tanah air kita adalah Indonesia. Mencintai Indonesia adalah bagian dari iman. Kiai Muhammad Said dalam kitab Ad-Difa’ ani Al Wathan min Ahammi al-Wajibati ala Kulli Wahidin Minna halaman 3 menjelaskan bahwa umat Islam wajib menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu memupuk persaudaraan dan persatuan di kalangan Muhajirin, antara kalangan Muhajirin dan Ansor, serta mengakomodasi kepentingan umat Islam, umat Yahudi, dan orang-orang Musyrik.

Kaum muslimin jamaah shalat Jumat hafidhakumullah! 

Mencintai tanah air merupakan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah mencintai Makkah dan Madinah karena dua tempat mulia tersebut merupakan tanah air beliau. Mencintai tanah air adalah bagian dari iman karena tanah air merupakan sarana primer untuk melaksanakan perintah agama. Tanpa tanah air, seseorang akan menjadi tunawisma. Tanpa tanah air, agama seseorang kurang sempurna, dan tanpa tanah air, seseorang akan menjadi terhina. Syekh Muhammad Ali dalam kitab Dalilul Falihin halaman 37 mengatakan:


حُبُّ الوَطَنِ مِنَ الإِيْماَنِ

“Cinta tanah air bagian dari iman.”

Kaum muslimin jamaah shalat Jumat hafidhakumullah! 

Mengapa hubbul wathan minal îmân? Mengapa kita perlu mencintai tanah air Indonesia tercinta ini? Karena hanya dengan kondisi bangsa dan negara yang aman dan stabil, umat Muslim bisa beribadah dengan nyaman, beramal dengan baik, dan dapat beristirahat dengan nyenyak. Bayangkan saudara kita yang dilanda peperangan, seperti di Suriah, Afghanistan, Irak, dan Libya, mereka tidak pernah nyaman dan enak seperti kita.

Atsar Khalifah Umar bin Khatab sebagaimana dikutip Syekh Ismail Haki dalam kitab Tafsir Ruhul Bayan juz 6 halaman 442 menyatakan:

 

ﻟَﻮْلَا ﺣُﺐُّ ﺍﻟْﻮَﻃَﻦِ ﻟَﺨَﺮُﺏَ ﺑَﻠَﺪُ ﺍﻟﺴُّﻮْﺀ ﻓَﺒِﺤُﺐِّ ﺍﻟْﺎَﻭْﻃَﺎﻥِ ﻋُﻤِﺮَﺕِ ﺍْﻟﺒُﻠْﺪَﺍﻥُ


Sayyidina Umar berkata:

“Seandainya tidak ada cinta tanah air, hancurlah negara yang terpuruk. Dengan cinta tanah air, negara akan Berjaya.”


Dengan kecintaan terhadap tanah air, setiap orang memiliki keinginan untuk menjadikan tanah airnya maju, aman, dan damai. Dengan cinta tanah air, seseorang tidak menginginkan bangsanya hancur, terpecah belah, penuh konflik, dan saling bermusuhan. Di hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77, semoga Indonesia menjadi negara yang maju, aman, damai, sejahtera, dicintai rakyatnya, dan menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (negara yang baik dan diampuni oleh Allah subhanahu wata’ala). Âmîn yâ rabbal ‘âlamîn. 




Perjuangan Umat Islam Menjaga Keutuhan Negara

 

Perjuangan Umat Islam

Menjaga Keutuhan Negara

Imam Mukozali, S.Ag.,MM

 

Mencintai tanah air, memperjuangkan kedamaian tanah kelahiran adalah bagian dari Iman. Tanpa ghirah dan semangat membela negara, mustahil seseorang dianggap sempurna keimanannya. Saat ini yang diperlukan adalah mengisi kemerdekaan dengan pembangunan segala bidang. Sebagaimana amanah Pembukaan UUD 1945 alenia ke 4 yaitu…memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut menjaga ketertiban dunia…seterusnya. Sudah barang tentu ini adalah tugas kita  seluruh  bangsa Indonesia.

Semangat membangun adalah gelora seluruh rakyat Indonesia. Itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang kadar keimanan yang telah tinggi, akan menyerahkan seluruh jiwa raganya untuk memperjuangkan kedamaian dan mengisi tanah kelahirannya   dengan penuh pengabdian dan keikhlasan.

Setiap muslim berkewajiban untuk melindungi negaranya dari serangan negara manapun. Hanya dengan kondisi negara yang aman dan tentramlah ajaran agama dapat dilestarikan dengan sempurna. Masyarakatnya bisa melakukan ibadah dengan tenang dan nyaman tanpa kuatir dan takut akan mendapatkan perlakukan yang tidak baik dari manapun.   

Dalam surat al-Baqarah ayat 190 disebutkan:


وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينe

"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”

Ayat di atas menegaskan bahwa kita memiliki tanggungjawab untuk mempertahankan agama Allah. Kita harus memperjuangkan kelestarian agama  dengan sepenuh jiwa dan raga. Kita bisa menyaksikan bagaimana perjuangan para ulama di zaman dahulu. Mereka rela turun ke medan, menghadapi langsung para musuh. Agar perjuangan untuk mengalahkan kebatilan   berhasil, hal yang penting dilakukan adalah merapatkan barisan, kompak untuk mengalahkannya. Kebatilan yang telah diatur rapi akan mengalahkan kebenaran yang tanpa strategi, begitu intinya apa yang pernah dikatakan Ali Bin Abi Thalib. Tidak kalah pentingnya, adalah barisan kebenaran harus tetap bersatu, jangan sanpai bercerai berai, atau memisahkan diri,Allah SwT sangat mencintai orang-orang yang berperang di jalan Allah dengan barisan yang teratur , sebagaimana firman-Nya.

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفّاً كَأَنَّهُم بُنيَانٌ مَّرْصُوصٌ  

“4. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang

Karenanya, jangan pernah sekali-kali kita melupakan jasa para ulama. Perjuangan yang mereka lakukan bukan hanya berdiam di masjid, duduk berdzikir, memutar tasbih. Justru mereka adalah para pejuang yang paling gigih, yang tak sedikitpun melirik hal lain dalam memperjuangkan negara, selain bahwa negara harus dibela mati-matian. Negara adalah harta yang paling berharga bagi mereka. Berkat jasa mereka lah, kita bisa hidup di dalam negara yang damai, dan menjalani hidup dengan santun dan tentram.

 

 

Makna Sumpah Pemuda Menurut Islam

 

Makna Sumpah Pemuda Menurut Islam

Imam Mukozali, S.Ag.,MM

 

Sumpah Pemuda menjadi cikal bakal pergerakan pemuda untuk berjuang meraih kemerdekaan Indonesia.  Yang ditandai dengan Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928 di Batavia. Dan pada hari ini genap ke 94 tahun. Peringatan tahun ini mengambil tema Bersatu Bangun Bangsa. Yang mempunyai makna menghadirkan sejarah masa lalu untuk direnungkan, dipelajari, ditemukan kristalisasi pembelajaran kebaikan untuk dijadikan teladan, inspirasi penggerak langkah menuju visi besar bangsa iondonesia. 5

Kongres ini memiliki tiga tujuan utama, yakni: Melahirkan cita-cita semua perkumpulan para pemuda Indonesia, Membahas tentang masalah pergerakan pemuda Indonesia,  Memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh kesatuan Indonesia. Oleh karena itu Sumpah Pemuda memiliki sejumlah makna bagi kehidupan bangsa, seperti:

1. Menyatukan perjuangan bangsa Indonesia. Kelahiran Sumpah Pemuda menjadi titik awal perjuangan anak muda. Kala itu, para pemuda rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan harta benda bahkan nyawa demi menyatukan bangsa Indonesia. Tanpa ikrar ini, maka perjuangan Indonesia tak akan bersatu sehingga sulit mengusir penjajah.

2. Menekankan kebanggaan akan bahasa Indonesia. Indonesia terdiri dari beragam suku dan budaya, termasuk bahasa yang digunakan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa yang menjadi penyambung komunikasi antar suku. Sebab, bahasa yang baik dan dimengerti semua kalangan berpengaruh terhadap intelegensi dan rasa nasionalisme.

3. Menjaga keutuhan bangsa. Sumpah Pemuda dapat dimaknai sebagai ajang menumbuhkan rasa nasionalisme para generasi muda. Kehadiran rasa nasionalisme dalam jiwa pemuda berimbas pada keutuhan bangsa, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang tak mudah terpecah belah.

Hari Sumpah Pemuda adalah momentum yang perlu dimanfaatkan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berdampak bagi agama, bangsa, dan negara.

Dalam konteks Islam, pemuda di sini merupakan kelompok masyarakat yang peka dan paling cepat merespons keadaan terutama dalam dakwah islam, mereka adalah agen dari perubahan. Bahkan jika ingin memajukan suatu bangsa dan negara, yang perlu diperjuangkan dan diberikan kepercayaan adalah para pemuda.

Dalam Alquran dan sunnah, pemuda menjadi pembicaraan terutama perannya dalam kehidupan dan berjuang di jalan Allah. Pemuda harus menjadi pribadi yang mampu membuat tatanan hidup masyarakat menjadi lebih baik, bahkan dalam Alquran pun disebutkan adalah kata fityah atau para pemuda, bukan siapapun. Allah SWT berfirman:


نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَهُمْ بِالْحَقِّۗ اِنَّهُمْ فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًىۖ

“Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami menambahkan petunjuk kepada mereka.” (Q S Al Kahfi ayat 13).

Dalam Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI dijelaskan, ayat ini memaknai Kami akan ceritakan kepadamu dengan rinci yaitu : “Wahai Nabi Muhammad kisah mereka yang penting dan menakjubkan itu dengan sebenarnya, tidak ada keraguan atau kesamaran agar Anda jelaskan kepada orang-orang yang bertanya dan menjadi pelajaran bagimu dan bagi umatmu. Sesungguhnya mereka adalah pemuda yang beriman kepada tuhan mereka dengan keimanan yang benar, tetapi mereka ditindas oleh penguasa pada masanya maka kami kukuhkan iman mereka dan kami tambahkan petunjuk kepada mereka kepada jalan yang benar.”

Tapi pemuda yang seperti apa yang diharapkan dan mampu mewujudkan kemajuan sesuai dalam Alquran?

1.      Pemuda yang berlandaskan iman dalam semua sisi kehidupan. Iman itu menjadi energi paling kuat terutama keimanannya kepada Allah SWT. Misalnya, dihadapkan dengan teman-teman yang suka ghibah, ketika kita memiliki keimanan kepada Allah, maka kita akan menjauhi mereka dan tidak mengikuti perilakunya karena kita tahu bahwa Allah SWT sangat membenci orang-orang yang bergunjing. Di sinilah letak keimanan seorang muslim, dimana mampu menahan hawa nafsunya untuk terus berada di jalan Allah SWT.

قَدۡ أَفۡلَحَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ

“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman.” (QS Al Mu’minun 1).

2.      Pemuda yang arah hidupnya mengikuti petunjuk Allah SWT. Banyak ditemui, sebagai manusia ada yang merasa bahwa kita dapat melakukan apa saja yang kita bisa dalam menjalani hidup.
Tapi ada juga yang masih bingung bagaimana harusnya menjalani hidup yang jauh dari kesia-siaan. Allah sudah memberikan petunjuk untuk kita menjalani hidup bahkan untuk pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan.


وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُون


“Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa”. (Q Al Anam ayat 153).

3.      Pemuda yang memiliki semangat dan kekuatan. Perlu ketahui bahwa semangat pemuda tidak hanya dimiliki pemuda yang dikategorikan dengan usia, tapi siapapun dan umur berapapun perlu memiliki jiwa semangat kepemudaan. Pemuda sendiri berasal dari kata al-futuwwu yang artinya kekuatan.

Jadi, setiap pemuda adalah kekuatan dan harus memiliki jiwa semangat. Ia harus memanfaatkan kekuatannya untuk menjadi orang yang senantiasa berada di jalan Allah dan bermanfaat bagi manusia lainnya.

وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ

“…Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” (QS Al Anfal ayat 60)

وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشِبُّوا فَلَا تَهْرَمُوا أَبَدًا

Sesungguhnya kalian akan terus-menerus muda dan tidak akan pernah menua selamanya[4] [HR. Muslim]

4.      Mampu melewati tantangan. Seorang pemuda memiliki kesempatan emas yang perlu dimanfaatkan, bahkan kecanggihan teknologi informasi saat ini mampu memberikan kita kemudahan. Sehingga tidak ada alasan untuk kita tidak memanfaatkannya untuk berbuat kebaikan.

5.      Seorang pemuda harus memiliki jiwa yang  mampu bersaing dengan teknologi, mampu berlomba-lomba dalam kebaikan, karena kita tidak bisa menaklukkan dunia dan akhirat tanpa adanya perjuangan baik dalam menaklukkan hawa nafsu atau mujahadah maupun menaklukan teknologi agar kita yang bisa mengatur, bukan malah kita yang diatur.