Kamis, 01 Maret 2018

“Tidak Sempurna Iman Tanpa Ukhuwah”



KHUTBAH JUM’AT
Masjid Polres Sidoarjo, 23 Pebruari 2018
“Tidak Sempurna Iman Tanpa Ukhuwah”


Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah!
Ukhuwah Islamiyah adalah sesuatu yang menyatu dengan iman dan takwa. Tidak akan sempurna iman tanpa ukhuwah. Dan tidak ada ukhuwah yang hakiki tanpa iman. Tidak ada persaudaraan yang abadi tanpa takwa. Dan tidak ada takwa yang sempurna tanpa persaudaraan.
Allah berfirman dalam Q.S al-Hujarat:10,
  “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.”
Intinya, ayat tersebut menyuruh kita agar selalu memelihara persaudaraan. Selain itu, kita juga diwajibkan untuk mencegah konflik dan berupaya untuk mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa.
Dalam Q.S. az-Zukhruf ditegaskan, teman akrab bisa menjadi musuh kalau pertemanan itu tidak dilandasi takwa. “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.”
Jika ukhuwah kosong dari iman dan takwa, maka yang menjadi ikatan persaudaraan adalah kepentingan sesaat. Yang tidak mustahil akan mudah retak dan rapuh jika terjadi perbedaan dalam menyikapi kepentingan tersebut. Hal ini diingatkan Allah dalam Q.S. al-Maidah:27, “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang di antara mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata, ‘Aku pasti membunuhmu!’ Berkata Habil, ‘Sesunguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang bertakwa.”
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah!
Ukhuwah Islamiyah yang dilandasi iman dan takwa adalah perekat yang sangat penting bagaikan bangunan dalam melaksanakan amal ibadah dan merupakan sebuah kewajiban sekaligus sebuah kebutuhan.
Ini bisa kita simak dari Q.S. ash-Shaf:4 yang menyebutkan

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”
Untuk tegaknya ukhuwah Islamiyah, diperlukan beberapa persyaratan yang sekaligus merupakan pilar utamanya.
Pertama, memiliki kepamahaman yang sahih tentang ajaran Islam. Upaya ke arah itu antara lain dengan pengkajian ajaran Islam secara benar dan terus-menerus.
Kedua, memiliki kesungguhan untuk senantiasa mengembalikan setiap persoalan kepada ketentuan Allah dan Rasul-Nya, seperti yang diingatkan Allah dalam Q.S. Ali Imran:102 dan 103.
..
102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam.
103. dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,

Ketiga, berusaha untuk terus-menerus melaksanakan silaturahmi, taushiyah, dan  tabayun, jika mendengar suatu berita tentang sesama saudaranya. Kita harus ber-ta’awun, tolong-menolong, dan itsar, berusaha mendahulukan kepentingan saudara di atas kepentingan diri sendiri.
Keempat adalah menjauhkan diri dari perbuatan yang akan merusak ukhuwah Islamiyah, seperti menghina, ghibah, menfitnah, menyebarkan aib sesama saudara dan perilaku lainnya yang merusak, seperti yang diingatkan Allah dalam Q.S. al-Hujarat:11-12.
11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, ...
12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa.
Kelima, jika terjadi perbedaan pendapat, maka hendaknya perbedaan tersebut dibingkai oleh akhlakul kharimah. Adanya perbedaan pendapat sebenarnya merupakan masalah biasa.
(Q.S. An-Nahl [16]:125)
ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. An-Nahl [16]:125)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah!
Sekarang yang menjadi masalah dan keprihatinan kita adalah perbedaan tersebut menjurus kepada perpecahan dan pertentangan. Ini akan mengakibatkan hilangnya kekuatan dan porak-porandanya barisan umat. Allah SWT sangat mengkhawatirkan hal ini.
Maka, dalam Q.S. al-Anfal:46 disebutkan :

46. dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Maka, untuk menghindari hal tersebut, kita perlu memahami berbagai perbedaan. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar