Tujuan Bekerja dalam Islam
Tujuan bekerja dalam
Islam perlu diketahui setiap muslim. Bekerja merupakan salah satu amal saleh
yang menjadi kewajiban setiap umat Islam. Tentunya, Islam menganjurkan dan
mewajibkan manusia untuk bekerja dan mencari rezeki yang halal dan baik.
Bekerja dalam Islam merupakan usaha yang dilakukan dengan
serius dengan cara mengerahkan semua tenaga dan pikiran. Tujuan bekerja dalam Islam tidak
hanya semata-mata untuk mendapatkan uang, tetapi menjadi salah satu bentuk atau
cara menjalankan perintah Allah SWT. Pasalnya, bekerja dalam Islam adalah
aktivitas yang bernilai ibadah.
Sebelum mengetahui tujuan bekerja dalam islam, kenali
juga hukum bekerja bagi umat muslim. Islam merupakan salah satu agama yang
menganjurkan manusia untuk bekerja.
Islam sangat membenci pengangguran dan menyukai
orang-orang yang mau bekerja keras. Secara fiqih, bekerja mencari nafkah adalah
wajib, sedangkan berpangku tangan hukumnya adalah haram.
Seseorang yang menganggur, berarti tidak memanfaatkan
anugerah yang telah diberikan Allah SWT. Pasalnya, secara fitrah, manusia
adalah makhluk sempurna yang memiliki beragam potensi. Anjuran untuk bekerja
ini sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis, artinya:
"Bekerja mencari yang halal itu suatu kewajiban
sesudah kewajiban beribadah." (HR. Thabrani dan Baihaqi)
Islam memerintahkan umat manusia untuk memiliki etos
kerja tinggi. Sebaliknya, Islam membenci orang-orang yang malas dan tidak mau
bekerja. Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam hadis berikut:
"Sungguh aku marah kepada orang yang nganggur, yang
tidak melakukan amal dunia maupun amal akhirat" (HR. at-Thabrani)
Tujuan Bekerja dalam Islam
Dalam Islam, rezeki memang menjadi urusan Allah dan
sebagai hamba-Nya, umat manusia diwajibkan untuk selalu berusaha sekuat tenaga
untuk mencari rezeki yang halal. Bekerja merupakan sebuah kewajiban yang harus
dilakukan setiap orang. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam salah
satu surah Alquran, (QS. Al-Mu’minun [23]: 51)
يٰٓاَيُّهَا
الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبٰتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًاۗ اِنِّيْ بِمَا
تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ ۗ
artinya: "Makanlah dari makanan yang baik-baik, dan
kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan."
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ:سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:لَوْ اَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى
اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ, تَغْدُو خِمَاصًا
وَتَرُوحُ بِطَانًا.
Artinya: "Dari Umar
Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Kalau kalian bertawakkal kepada Allah dengan
sebenar-benar tawakkal, maka niscaya Allah akan memberikan kalian rezeki
sebagaimana Allah memberi rezeki kepada burung; ia pergi pagi hari dalam
keadaan perutnya kosong, lalu pulang pada sore hari dalam keadaan kenyang”. [HR
Tirmidzi, no. 2344; Ahmad (I/30); Ibnu Majah, no. 4164]
Bekerja bukan hanya semata-mata mencari uang untuk makan.
Lebih dari itu, bekerja dalam Islam memiliki beberapa tujuan, antara lain:
Beribadah
Salah satu tujuan bekerja dalam Islam adalah beribadah.
Bekerja untuk mendapatkan rezeki yang halalan thayiban termasuk jihad di jalan
Allah SWT. Bekerja dalam Islam memiliki nilai yang sejajar dengan melaksanakan
rukun Islam.
Dengan demikian, maka bekerja adalah ibadah dan menjadi
kebutuhan setiap umat manusia.
Mendapatkan Rezeki Halal
Tujuan bekerja dalam Islam selanjutnya, yaitu mendapatkan
rezeki yang halal. Allah menjanjikan kepada manusia akan memberikan rezeki yang
halal asalkan mau bekerja secara profesional dan cerdas melalui etos kerja tinggi.
Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam salah satu hadis, artinya:
“Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan
terampil dan siapa yang bersusah payah mencari nafkah untuk keluarga maka dia
serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza Wajalla (H.R. Ahmad).
Dalam hadits lain Rasul
menyampaikan :
إِنَّ مُوْسَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آجَرَ نَفْسَهُ
ثَمَانِيَ سِنِيْنَ أَوْ عَشْرًا عَلَى عِفَّةِ فَرْجِهِ وَطَعَامِ بَطْنِهِ
Artinya: “Sesungguhnya Nabi Musa as. mempekerjakan dirinya sebagai
buruh selama delapan tahun atau sepuluh tahun untuk menjaga kehormatan dirinya
dan untuk mendapatkan makanan (halal) bagi perutnya.” (HR. Ibnu Majah).
Menghapus Dosa
Dalam Islam, mencari nafkah yang halal adalah sebuah
kewajiban. Sebab, bekerja menjadi salah satu amalan yang dapat menghapus dosa.
Sebagian dosa tidak bisa dihapuskan dengan sedekah,
istighfar, atau wiridan. Namun, yang dapat menghapus dosa adalah mencari rezeki
halal.
مَنْ اَمْسَى كَالًّا مِنْ عَمَلِ يَدَيْهِ اَمْسَى مَغْفُوْرًا لَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang
di waktu sore merasa capek (lelah) lantaran pekerjaan kedua tangannya (mencari
nafkah) maka di saat itu diampuni dosa baginya.” (HR. Thabrani).
Kebaikan Sosial
Tujuan bekerja dalam Islam lainnya, yaitu mencari
kebaikan sosial. Setiap muslim yang bekerja, dapat membantu saudara-saudara
yang membutuhkan pertolongan dengan cara bersedekah.
مَا كَسَبَ الرَّجُلُ كَسْبًا أَطْيَبَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَمَا
أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ وَوَلَدِهِ وَخَادِمِهِ فَهُوَ
صَدَقَةٌ
Artinya: “Tidak ada yang
lebih baik dari usaha seorang laki-laki kecuali dari hasil tangannya (bekerja)
sendiri. Dan apa saja yang dinafkahkan oleh seorang laki-laki kepada diri,
istri, anak dan pembantunya adalah sedekah.” (HR. Ibnu Majah).
Maka dari itu, ibadah bukan berarti harus datang ke
masjid, menghadiri pengajian, dan lainnya. Dengan bekerja mencari rezeki yang
halal, setiap muslim dapat meringankan fakir miskin, membangun masjid, pondok
pesantren, dan amal saleh lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar